25 Sep Etilena & Propilena di Pasar Asia Alami Kenaikan?
Lama tidak ada kabar, kini harga Etilena dan Propilena Asia terpantau alami kenaikan. Bagaimana kondisi harganya terkini?
PrimaPlastindo.co.id, JAKARTA—Bahan pembuat plastik PE, yaitu Etilena, mengalami kenaikan harga. Sama halnya dengan Propilena, yang merupakan bahan pembuat biji plastik PP. Bagaimana situasi pasar dan kondisi harganya terkini?
Kondisi Pasar Etilena & Propilena Asia
Selama tiga sampai empat minggu, harga etilena dan propilena Asia betah di posisinya. Namun karena mengetatnya pasokan regional, harga etilena dan propilena Asia melanjutkan tren kenaikannya minggu ini.
Menurut salah seorang pelaku pasar, mengetatnya pasokan etilena dan propilena terjadi karena para pedagang berebut untuk menutup beberapa posisi short untuk mengontrak pembeli di Cina Timur dan Selatan.
Sejak pekan yang berakhir pada tanggal 30 Juni, harga sebagian besar bahan baku pembuat plastik telah meningkat. Kelihatannya kedepannya harga akan semakin meningkat lagi karena tingginya harga bahan energi pembuat bahan baku utama, yaitu nafta dan propana.
Para pedagang menegaskan bahwa yang menyebabkan harga etilena dan propilena menguat adalah karena para produsen. Produsen dan manajemen sedang meminimalisir tingkat operasional pabrik cracker dan PDH.
Produsen regional telah mempertahankan laju produksi pada tingkat yang lebih rendah sejak awal tahun ini, dan memperpanjang masa pemeliharaan, melakukan penutupan secara bergantian secara efisien sehingga hanya terdapat sedikit kelebihan pasokan di Asia Timur Laut dan Tenggara.
Mereka terpaksa menjaga tingkat produksi tetap rendah karena sedang berjuang dengan keuntungan yang sangat minim. Hal ini terjadi karena tingginya biaya bahan baku utama yaitu Nafta dan Propana. Bagaimana kondisi harga kedua bahan baku tersebut?
Harga Spot Nafta & Propana
Harga kedua olefin ini di Asia terus berada pada level yang lebih tinggi. Untuk propana, harganya melonjak $50-60/ton dari bulan Agustus, sehingga saat ini bertahan pada kisaran $695/ton CFR Jepang untuk bulan September. Sementara itu, harga nafta telah naik lebih tinggi lagi, di atas $715/ton CFR Jepang . Meskipun terjadi pemulihan pada harga spot etilena dan propilena, produsen masih kesulitan dengan melonjaknya harga nafta dan propana.
Harga Spot Etilena & Propilena
Berdasarkan data tertanggal 20 September, Harga spot etilena alami kenaikan $30/ton sehingga level harganya menjadi $870/ton CFR Cina dan $885/ton CFR Asia Tenggara. Di sisi lain, harga spot propilena naik tipis $15/ton sehingga level harganya menjadi $860/ton CFR Cina dan $875/ton CFR Asia Tenggara.
Pasar Korea Selatan
Pasokan olefin di Asia Timur Laut akan tetap terbatas karena adanya perpanjangan waktu penyelesaian pada beberapa cracker, meskipun Formosa Petrochemical (FPCC) Taiwan akan segera memulai kembali operasi pada cracker No.3 yang berbasis di Mailiao.
Dengan meningkatnya biaya produksi, mengingat kenaikan harga nafta dan propana baru-baru ini, semakin banyak cracker yang mengalami penghentian operasi yang berkepanjangan.
Misalnya saja di perusahaan YEOCHUN NCC Co., Ltd. (YNCC). Ini merupakan Cracker No.3 yang berbasis di Yeosu dengan kapasitas 470,000 ton/tahun. Cracker ini telah ditutup sejak 18 Agustus dan kemungkinan penutupannya akan diperpanjang karena sedang dilakukan pemeliharaan lebih lanjut.
Begitu juga dengan LG Chemical yang merupakan cracker No 2 yang berbasis di Yeosu dengan kapasitas 800.000 ton/tahun. Cracker ini sudah ditutup sejak awal April tahun ini. Dan, tampaknya penutupannya akan diperpanjang hingga akhir Desember. Para pedagang menegaskan kembali bahwa biaya produksi yang lebih tinggi telah menyebabkan margin yang sangat tipis atau negatif bagi sebagian besar produsen.
Selain itu, , Cracker SK Geo Centric Korea Selatan juga akan melakukan pemeliharaan terjadwal pada cracker mereka yang berbasis di Ulsan dengan kapasitas 690,000 ton/tahun mulai pertengahan Oktober hingga akhir November..
Menurut para pelaku pasar, “Dengan harga spot nafta pada $715/ton CFR Jepang, dan harga propana berkisar pada $695/ton CFR Jepang, dan menambahkan biaya produksi sebesar $200-300/ton, harga etilen dan propilena harus setidaknya $900/ton untuk sebagian besar produsen untuk mencapai titik impas dalam hal margin.”
Pasar Taiwan
Penutupan Cracker tidak hanya terjadi di Korea Selatan, tapi juga terjadi di pasar Taiwan. Cracker nafta No 3, berlokasi di Mailiao, memiliki kapasitas etilen sebesar 1,2 juta ton/tahun. Cracker tersebut dihentikan untuk pemeliharaan mulai tanggal 2 Agustus selama sekitar 45 hari, dan kemungkinan akan dimulai kembali pada akhir September.
Para pedagang mengatakan bahwa produsen Taiwan sedang berjuang dengan margin produksi yang lebih rendah, dan penutupan cracker No.3 diperlukan bagi produsen tersebut untuk mengelola keekonomian cracker mereka.
FPCC memiliki tiga nafta cracker yang berlokasi di Mailiao, yang memiliki kapasitas produksi gabungan sebesar 2,93 juta ton/tahun etilena, dan 1,465 juta ton/tahun propilena.
Nah, melihat kondisi yang terjadi di antara bahan-bahan baku pembuat biji plastik PP & PE, bagaimana dengan kondisi harganya?
Berikut ini kisaran harga* PE (CIF Indonesia, tunai):
- HDPE Film – $1.140/ton (± Rp 17.385.000/ton)
- LDPE Film – $1.150/ton (± Rp 17.537.000/ton)
- LDPE Coating – $1.190/ton (± Rp 18.147.000/ton)
Berikut ini kisaran harga* PP (CIF Indonesia, tunai):
- Homo PP Raffia & Injeksi – $1.070/ton (± Rp 16.317.000/ton)
- Homo PP Film – $1.100/ton (± Rp 16.775.000/ton)
- PP Fiber – $1.075/ton (± Rp 16. 393.000/ton)
- PPRC Injection – $1.120/ton (± Rp 17. 080.000/ton)
*Harga yang tertera di artikel ini merupakan harga kisaran yang dapat berubah mengikuti kurs
Butuh info pasokan dan harga biji plastik PP & PE terkini? Atau Anda ingin mengetahui informasi seputar biji plastik lainnya? Jangan ragu menghubungi kami. Silakan kunjungi akun sosial media kami di Instagram, Facebook, ataupun Youtube.