29 Dec COVID-19 China Menggila, Harga Stirena Rebound?
Di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di China, harga Spot Stirena Asia rebound!
Apa pemicu kenaikan harga Stirena?
Bagaimana level harganya?
PrimaPlastindo.co.id, JAKARTA—Saat ini, para pelaku pasar terus memantau situasi pasar China setelah pemerintah mencabut pembatasan Zero-Covid, yang menyebabkan melonjaknya kasus COVID-19 di China.
Terpantau, harga spot stirena Asia berhasil naik lebih tinggi dari penawaran sebelumnya.
Ini dipicu oleh kontrak berjangka benzena yang lebih tinggi.
Pedagang utama benzena dan stirena melakukan Short-covering sehingga mendorong harga fisik lebih tinggi lagi.
Benzena berjangka yang diperdagangkan untuk Januari mengalami kenaikan harga dari yang awalnya berada di level 765 dolar per ton menjadi 785 dolar per ton.
Harga spot benzena fisik naik $5/ton menjadi $775/ton.
Kenaikan harga Benzena ini turut mendorong harga spot Stirena.
Harga spot stirena terpantau naik $30/ton atau 3% menjadi $1020/ton CFR China.
Sementara itu, kontrak berjangka stirena yang ditawarkan Dalian Commodity Exchange (DCE) untuk bulan Desember naik 16 dolar per ton menjadi 1181 dolar per ton. 
Harga etilena Asia tetap stabil sejak pertengahan Oktober 2022, pada angka 880-890 dollar per ton CFR China.
Harga etilena bisa tetap stabil karena upaya bersama oleh produsen untuk mengurangi dan mempertahankan penurunan tingkat operasional cracker.
Seorang pelaku pasar berkomentar bahwa jika harga etilena lebih rendah pasti juga akan menekan biaya produsen stirena mandiri.
Namun, karantina wilayah akibat Covid-19 di kota-kota besar dan pusat manufaktur China seperti Shanghai, Shenzhen, Guangdong, dan Jilin telah menyebabkan merosotnya permintaan turunan etilena seperti stirena, PE, dan PVC.
Padahal Jiangsu Shenghong Petrochemical telah memulai cracker etilena dengan kapasitas 1,1 juta ton/tahun pada awal Desember.
Ini menyebabkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan etilena dalam negeri.