16 Nov Industri Plastik Pangkas 10% Tingkat Produksi?
Produsen plastik akan pangkas produksi di bulan November 2022!
Apa alasan dibalik pemangkasan produksi ini?
Apa strategi pelaku pasar untuk menghadapi situasi tersebut?
PrimaPlastindo.co.id, JAKARTA—Industri plastik akan mengurangi produksi pada November 2022.
Hal ini dikarenakan lemahnya permintaan pasar domestik terhadap produk-produk yang berkaitan dengan sektor tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi INAPLAS (Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia), Fajar Budiyono.
Beliau memperkirakan bahwa pengurangan produksi barang jadi plastik ada di kisaran 7,5-10 persen.
Lemahnya permintaan terhadap produk barang jadi plastik di pasar domestik merupakan efek bola salju dari lesunya daya beli masyarakat segmen menengah ke bawah.
Terutama, untuk produk-produk ritel modern seperti makanan non pokok, minuman sachet, kosmetik, serta peralatan rumah tangga, komponen otomotif, material bangunan, serta tekstil dan garmen.
Selain itu, melemahnya permintaan pasar juga didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor plastik dan barang dari plastik mengalami penurunan sebesar 17,49 persen secara bulanan (month-to-month) pada September 2022.
Apa akibat dari penurunan permintaan ini?
Akibat dari turunnya permintaan, barang jadi plastik hanya menumpuk di gudang-gudang produsen dan menjadi penyebab langsung berkurangnya impor bahan baku plastik dan barang jadi plastik.
Pelaku industri berharap pemerintah bisa menunda kenaikan cukai plastik, mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk menaikkan daya beli, serta meninjau ulang izin impor di Kementerian Perdagangan.
Apa strategi para pelaku pasar terhadap situasi ini?
Sementara dari sisi pelaku industri, ujarnya, sejumlah strategi juga telah disiapkan untuk mengantisipasi kondisi industri yang berpotensi memburuk.
Di antaranya, peningkatan fleksibilitas packaging, memperluas jangkauan di pasar online untuk produk makanan jadi dan beras, serta mengoptimalkan packaging di pasar jasa pengiriman barang.
Strategi-strategi tersebut disiapkan sebagai aksi jemput bola pelaku industri ke sisi permintaan yang dinilai masih baik. Seperti halnya upaya perluasan jangkauan ke produk beras di pasar online.
Nah, apakah cara-cara tersebut bisa berhasil untuk membangkitkan kembali industri plastik di Indonesia?