Surplus Terus, Ekonomi Indonesia Kebal Resesi?

Surplus Terus, Ekonomi Indonesia Kebal Resesi?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menyalip pertumbuhan ekonomi China dan Amerika, 2 raksasa ekonomi dunia, menurut laporan terbaru IMF.

Apa rahasianya?

Apakah Perekonomian Indonesia memang sudah kebal resesi?


PrimaPlastindo.co.id, JAKARTA—Prediksi ini lebih tinggi daripada prediksi IMF untuk pertumbuhan ekonomi China yang jatuh dari sebelumnya 8,8% di tahun 2021, menjadi 3,3% saja di tahun 2022.

Lebih tinggi juga dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang hanya 2,3% saja di tahun ini.

Apa rahasianya? Kenapa di tengah terpaan resesi global, Perekonomian Indonesia malah berjaya?

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, ada beberapa hal yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat.

Yang paling utama adalah pengendalian pandemi yang baik belakangan ini, meskipun angkanya sempat naik lagi gara-gara varian baru, tapi penanganan kasusnya masih bisa terkendali dengan baik, sehingga aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan normal dan roda perekonomian pun bisa bergulir kencang.

Di sisi lain, lonjakan harga komoditas internasional, ini menjadi angin segar untuk neraca perdagangan indonesia yang sukses surplus selama 26 bulan berturut-turut, di saat banyak negara lain mengalami defisit parah.

Menurut Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, harga komoditas yang tinggi ini memang rejeki nomplok untuk Indonesia, yang menambah pundi-pundi penerimaan negara dari sektor Ekspor.

Tidak hanya ekspor, sektor impor pun bertumbuh cukup baik tahun ini, kenapa? karena aktivitas masyarakat yang meningkat membuat kegiatan produksi dalam negeri juga bergerak cepat, sehingga permintaan bahan baku dan modal pun terdongkrak pesat.

Sebelumnya, naiknya tingkat inflasi juga sempat menjadi momok yang menghantui pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun kelihatannya pemerintah berhasil meredam inflasi dengan menjaga daya beli masyarakat tetap kuat.

Bagaimana caranya?

Tidak lain tidak bukan adalah dengan menggunakan APBN sebagai instrumen untuk memberikan subsidi, terutama subsidi energi.

Jadi tidak heran, walaupun di negara lain harga BBM sudah menggila, harga beberapa jenis BBM di Indonesia masih cukup murah – karena subsidi energi itu tadi – walaupun memang pembeliannya dibatasi agar tepat sasaran, dan tidak membuat APBN jebol.

Kestabilan harga BBM saat ini lah yang membuat aktivitas dan daya beli masyarakat tetap terjaga dengan baik, sehingga inflasi pun dapat diredam dan dapat dipertahankan tingkat di bawah 5%.

Maka tidak heran, dengan permintaan dalam negeri yang sehat, pertumbuhan ekspor yang stabil, kebijakan fiskal yang tepat, dan penanganan Covid yang solid, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai sesuai perkiraan IMF sebelumnya.

Tapi apakah perekonomian Indonesia benar-benar kebal resesi? sama sekali tidak akan goyah?

Sri Mulyani juga memperingatkan bahwa ada hal-hal yang berpotensi mengguncang jatuh perekonomian Indonesia yang perlu diperhatikan
Yang pertama adalah guncangan dari kenaikan harga barang secara global.

Akibat dari resesi global dan efek konflik Rusia-Ukraina, pasokan komoditas dunia menjadi berkurang jauh dan membuat harganya naik, terutama di sektor energi dan pangan.

Ini bisa jadi mengerek harga BBM dan juga pangan di Indonesia juga, jika tidak dikendalikan bisa menekan daya beli masyarakat keseluruhan.

Guncangan kedua dapat berasal dari perubahan kebijakan moneter negara maju seperti di Amerika Serikat, seperti contohnya kenaikan suku bunga acuan The Fed yang agresif saat ini yang bisa berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Kalau ini terjadi, hal ini bisa membuat nilai utang Indonesia tiba-tiba membengkak hanya karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.



Whatsapp kami
1
Butuh Info?
Halo!
Butuh informasi harga biji plastik apa anda hari ini?