21 Jul Pasar Stirena Asia Ikut Lesu? Ini Level Harganya!
Setelah hancur di Eropa, harga pasar Stirena di Asia pun ikutan lesu.
Apakah tren ini akan terus berlanjut? Seperti apa level harganya saat ini?
PrimaPlastindo.co.id, JAKARTA—Polimer styrenics di wilayah China dan Asia Tenggara terus mengalami penurunan harga yang signifikan sejak Maret 2022.
Permintaan untuk pasar Stirena terus menurun, dan pasokan cukup banyak di berbagai wilayah.
Maka tidak heran, kalau penurunan harganya mencapai 17-20% dibandingkan Maret.
Di China, harga ABS injeksi impor turun 50-100 Dollar per ton hingga saat ini harga akhirnya ada di level 1750 Dolar per ton.
Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, penurunannya memang tidak setajam China, tapi tetap turun 30-70 Dolar per ton, sehingga penawaran akhirnya berada di level 1800 Dolar per ton.
Akibat dari permintaan yang terus melemah, banyak pemasok saat ini membanderol ABS di bawah biaya marginal produsen, demi melepas stok mereka sebelum penurunan lebih lanjut.
Menurut salah satu pemasok di China, belum ada tanda-tanda kebangkitan permintaan saat ini, dan banyak pembeli lebih memilih membeli ABS lokal yang harganya lebih kompetitif sebaliknya daripada ABS impor
Bagaimana dengan biji plastik PS? Kondisinya kurang lebih sama, masih menunjukkan tren penurunan juga, walaupun tidak setajam ABS.
Harga biji plastik GPPS impor di China dan Asia Tenggara tercatat turun 11-12%, sedangkan HIPS penurunannya hanya sebesar 5-6% saja.
Bagaimana level harganya? untuk GPPS injeksi, saat ini diperdagangkan pada level 1580 Dolar per ton, itu sudah turun 10 Dolar dibandingkan bulan Juni 2022
Sedangkan HIPS saat ini diperdagangkan di level 1700 Dolar per ton, setelah turun sekitar 10-30 Dolar
Sama seperti ABS, permintaan PS juga melemah belakangan ini, sehingga membuat banyak penjual bingung melepas pasokan mereka, lantaran banyak pembeli menahan pembelian untuk menunggu harga turun lebih rendah lagi
tidak hanya pedagang, para produsen PS dan ABS pun kebingungan menyikapi harga yang terus turun ini, sehingga tidak sedikit juga produsen yang menutup pabrik mereka sementara waktu.
Seperti salah satu produsen di Asia Tenggara, yang menghentikan produksi pabrik PS dan ABS mereka sementara harga sedang hancur, dan mereka gunakan kesempatan ini untuk merenovasi peralatan pabrik mereka.
Apakah tren penurunan ini akan terus berlanjut? tergantung. Beberapa pelaku pasar percaya, jika harga minyak terus terkatrol cukup besar dalam jangka waktu yang panjang, harga PS dan ABS bisa naik lagi.