HARGA MINYAK NAIK SETELAH LOCKDOWN? [KABAR BISNIS]

HARGA MINYAK NAIK SETELAH LOCKDOWN? [KABAR BISNIS]

China cabut lockdown, harga minyak dilaporkan menanjak!

Bagaimana level harganya?
Bagaimana harga minyak ini kedepannya?


PrimaPlastindo.co.id, JAKARTA—Harga minyak dunia naik tajam selepas Shanghai melonggarkan kebijakan lockdown mereka.

Shanghai Buka Lockdown

Bagaimana level harganya?

Pada tanggal 20 Mei 2022, harga minyak Brent dilaporkan berada pada level 112 Dollar per barrel, naik 2,69% dari hari sebelumnya.

Minyak Bumi

Sementara untuk harga minyak WTI, level harganya sama, ada di level 112 Dollar per barel, naik sekitar 2,39%.

Sebelumnya memang harga kedua jenis minyak ini sempat anjlok hingga 4,5%, tapi rebound dan naik cukup tajam.

Memang harga minyak sedang volatil saat ini.

 

Apa penyebab volatilitasnya ini?

Menurut Andrew Lipow, Presiden dari Lipow Oil Associates di Amerika Serikat, dan dikutip dari Reuters, kondisi pasar saat ini sedang rentan, banyak investor memberikan perhatian lebih pada berita-berita yang ada dan cenderung bereaksi berlebihan.

Andrew Lipow – Lipow Oil Associates

Salah satu berita yang banyak disorot oleh banyak pelaku pasar saat ini adalah pelonggaran lockdown di China.

Karena lockdown tersebut sudah berlangsung selama 6 minggu dan membuat macet roda perekonomian China – ditambah lagi mengingat banyak kargo yang terjebak di pelabuhan Shanghai selama lockdown, arus logistik Asia pun ikutan terimbas.

Saat ini, China sudah mulai membuka lockdown secara bertahap, dan banyak warga serta bisnis di dalamnya bisa mulai berjalan dengan normal.

Perkembangan ini menjadi angin segar, tidak hanya untuk warga Shanghai, tapi juga untuk banyak pelaku pasar, karena ini berarti kedepannya konsumsi energi di China akan semakin naik, sehingga permintaan minyak pun semakin terkatrol.

China sendiri saat ini memang sedang berusaha mengisi kembali pasokan cadangan minyak mentah mereka.

Dan seperti dilansir Bloomberg, China sedang melakukan diskusi dengan Rusia untuk membeli pasokan minyak mereka.

Rusia sendiri memang sedang mencari pembeli baru untuk pasokan minyak mereka yang tersendat pembeliannya oleh negara-negara Eropa akibat sanksi larangan impor minyak.

Kondisi ini menjadi kesempatan bagi China untuk mendapatkan minyak dengan harga murah untuk mengisi cadangan minyak strategis mereka, yang biasanya digunakan saat masa darurat atau ada gangguan pasokan mendadak.

Jane xie

Menurut Jane Xie, analis senior di perusahaan data dan analitik, Kpler, cadangan strategis China saat ini ada sekitar 926 juta barel, dan masih ada ruang untuk mengisi tambahan pasokan dari Rusia.

Sebagai perbandingan, cadangan minyak strategis Amerika Serikat saja hanya ada sekitar 714 juta barel – jauh di bawah China.

Oleh karena itu, dengan bergeraknya kembali roda industri China, dan menguatnya permintaan China akan minyak mentah, kelihatannya untuk kedepannya harga minyak diperkirakan akan terus naik dan menguat.



Whatsapp kami
1
Butuh Info?
Halo!
Butuh informasi harga biji plastik apa anda hari ini?