
12 Apr MESKI NAIK DRASTIS, HARGA BBM INDONESIA PALING EKONOMIS? [KABAR BISNIS]
Harga BBM global naik, Indonesia juga, tapi BBM di Indonesia masih jadi salah satu yang termurah!
Seberapa besar bedanya dengan negara lain?
Apa penyebabnya?
Primaplastindo.co.id, JAKARTA—Pertamax baru saja naik, jadi 12.500 rupiah per liternya, karena harga minyak yang terus bertengger di level yang tinggi selama jangka waktu yang cukup lama. Meskipun naik, tapi ternyata harga BBM di Indonesia masih tergolong yang termurah dibanding dengan negara-negara lain.
Memangnya berapa harga BBM di negara lain?
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Di wilayah Asia saja, harga BBM sudah berkisar antara 18-30 ribu rupiah per liternya. Dengan Singapura paling tinggi di 30.208 rupiah per liter, disusul oleh Laos 24.767 rupiah per liter, kemudian Filipina, Kamboja, dan Thailand ada di kisaran 20 ribu, dan Vietnam 18.647 rupiah per liter. Yang menjual lebih rendah dari Indonesia hanya Malaysia di harga 6.965 rupiah per liter, itu karena kebijakan subsidi yang diberlakukan oleh negeri jiran tersebut.
Selain itu, bahkan di negara maju, negara-negara barat, harga BBMnya lebih selangit lagi, di wilayah Eropa kisarannya sudah 32-34.000 rupiah per liter. Kenapa di Indonesia harga BBMnya dibanderol hampir setengah lebih murah daripada negara-negara tersebut? Jawabannya adalah Subsidi Pemerintah. Subsidi tersebut yang bisa membuat harga BBM di Indonesia dapat dijual jauh di bawah harga keekonomiannya.
Harga keekonomian BBM ini adalah harga jual BBM yang telah mencakup semua variabel pembentuk harganya, seperti biaya bahan baku (minyak bumi), biaya pengolahan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin usaha, dan pajaknya juga.
Berapa seharusnya harga keekonomian BBM di Indonesia?
Menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, untuk jenis RON 92 atau Pertamax, kalau dijumlahkan semua variabelnya, maka harga keekonomiannya harusnya sekitar 15-17.000 rupiah per liter. Tapi Pertamax masih dijual pada harga 12.500 per liter, yang artinya pemerintah masih memberikan subsidi sekitar 3-4.000 rupiah per liternya.
Sama juga dengan Pertalite dan BioSolar. Pertalite masih diberikan subsidi sebesar 4500 per liter untuk Pertalite agar bisa dijual pada harga 7650 rupiah per liter. Sedangkan Solar, subsidinya lebih besar lagi, 7800 rupiah per liter agar bisa dijual pada harga 5150 rupiah per liter.
Makanya tidak heran, kalau harga jual BBM Pertamina di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Tapi masalahnya, melihat harga minyak yang terus tinggi dan bisa jadi naik lagi kedepannya, subsidi pemerintah yang perlu dikeluarkan akan lebih besar lagi untuk mempertahankan harga jualnya.
Itu sebabnya pemerintah hanya menaikkan harga Pertamax saja saat ini, yang kebanyakan dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas.
Sedangkan untuk Pertalite dan Solar yang volume konsumsinya jauh lebih tinggi dan bahkan digunakan dalam sektor indutri juga, pemerintah masih berhati-hati untuk menaikkan harganya, menurut Komaidi Notonegoro.