[BREAKING NEWS] NAFTA CAPAI HARGA TERTINGGI SELAMA 14 TAHUN!! HARGA BIJI PLASTIK BAGAIMANA?

[BREAKING NEWS] NAFTA CAPAI HARGA TERTINGGI SELAMA 14 TAHUN!! HARGA BIJI PLASTIK BAGAIMANA?

Harga Nafta Asia mencapai level tertingginya selama 14 tahun ini.

Seperti apa level harganya?

Bagaimana efeknya pada pasar polimer dan biji plastik?


Primaplastindo.co.id, JAKARTA – Harga minyak, seperti yang kita tahu, berada di level yang tinggi saat ini.

Bahkan minyak Brent sempat mencapai level harga 130 US Dollar per barel, makanya tidak heran kalau harga Nafta, produk turunan dari minyak bumi ini, ikutan menanjak harganya.

Di Minggu kedua Maret ini, harga spot Nafta dilaporkan naik 130 US Dollar per ton, sehingga penawaran harga terakhirnya ada di level 1146 US Dollar per ton.

Ini adalah level harga tertinggi sejak Juli 2008, tepat sebelum krisis ekonomi global yang melanda saat itu.

Harga Nafta yang lebih tinggi ini juga mendongkrak harga spot etilena dan propilena, karena banyak produsen utama merasa lonjakan harga Nafta saat ini terlalu besar, sehingga jika mereka merasa perlu menaikkan harga produk etilena dan propilena olahan mereka – kalau tidak margin mereka akan negatif.

Saat ini, di bulan Maret ini, harga spot Etilena ditawarkan pada level 1350-1360 US Dollar per ton, naik sekitar 80 US Dollar per ton dari bulan Februari.

Sedangkan untuk harga spot propilena, penawarannya ada di level harga 1260-1310 US Dollar per ton, naik sekitar 50-80 US Dollar per ton dari bulan lalu.

Kenaikan harga spot ini tentu akan berpengaruh besar pada pasar biji plastik – tidak hanya berpengaruh pada harga, namun juga pasokan. Seperti apa pengaruhnya?

Banyak produsen menyatakan bahwa kunci dari pasokan yang aman dan berkelanjutan adalah harga bahan baku nafta yang stabil dan permintaan yang tinggi, tapi karena harga Nafta terus naik saat ini, ini tantangan bagi banyak produsen untuk mengamankan bahan baku Nafta mereka.

Sedangkan jika mereka menaikkan harga produk mereka, permintaan akan melemah, sehingga salah satu jalan keluar yang diambil oleh kebanyakan produsen adalah memangkas tingkat produksi mereka.

Seperti LG Chemicals di Korea contohnya, mereka menurunkan tingkat produksi dari 85% ke 80%, diikuti oleh Korea Petrochemical Industry Co (KPIC) yang juga turun, 95% ke 90%, Lotte Chemical juga ikut menurunkan tingkat produksi mereka dari 90% ke 85% di bulan Maret ini.

Ini sebabnya pasokan biji plastik jadi banyak berkurang di banyak wilayah, terutama untuk biji plastik PS, PP, dan PE.

Padahal permintaan mulai bertumbuh, terutama di Indonesia yang sudah mendekati bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, yang biasanya menjadi puncak permintaan polimer tertinggi sepanjang tahun.

Banyak pabrik akan segera menyerap pasokan yang ada, demi mengamankan produksi mereka, dan tentunya ini akan semakin melonjakkan harga biji plastik PS, PP dan PE di pasaran.



Whatsapp kami
1
Butuh Info?
Halo!
Butuh informasi harga biji plastik apa anda hari ini?