25 Mar [BREAKING NEWS] WARNING: HARGA NAFTA NAIK TAJAM PICU KELANGKAAN & KENAIKAN HARGA PP & PE??
Harga Nafta naik, Pasokan PP dan PE makin langka, jadi harganya juga makin naik!
Seberapa besar kenaikannya?
Seperti apa level harganya saat ini?
Primaplastindo.co.id, JAKARTA – Harga Nafta yang melonjak belakangan ini semakin merusak margin produsen biji plastik PP dan PE, kenapa?
Karena harga spot propilena, etilena, dan stirena ikutan naik, bahkan level harganya sudah diatas harga biji plastik PP dan PE jadi – harga bahan bakunya sudah lebih mahal daripada harga produk jadinya.
Makanya tidak heran, banyak produsen di wilayah Asia memangkas jumlah produksi mereka untuk menekan kerugian, sambil juga menaikkan penawaran harga PP dan PE mereka.
Seperti apa kondisi harganya?
Untuk biji plastik PP, bahan bakunya, propilena, sudah mencapai harga 1260 Dollar per ton, kalau ditambah dengan biaya konversi atau biaya pengolahan menjadi biji plastik PP sebesar 200 Dollar per ton, totalnya sekitar 1460 Dollar per ton.
Kalau kita bandingkan, saat ini homo-PP raffia diperjualbelikan pada level harga 1230 Dollar per ton pada pasar impor, sedangkan pada pasar lokal, harganya sekitar 1217-1294 Dollar per ton.
Jadi ada selisih minus yang cukup besar antara harga pasar dengan ongkos produksinya, dan selisihnya sekitar 230an Dollar per ton.
Sedangkan untuk PE, bahan bakunya, yaitu etilena, sudah mencapai level 1360 Dollar per ton, kalau ditambah dengan biaya konversi atau pengolahan, 200 Dollar per ton, total ongkos produksinya mencapai 1560 Dollar per ton.
Sedangkan harga HDPE dan LLDPE yang umum di pasar saat ini ada di level harga 1300 Dollar per ton untuk HDPE dan 1250 Dollar per ton untuk LLDPE.
Sehingga selisihnya lebih besar lagi dibandingkan PP, selisihnya mencapai 300an Dollar per ton untuk produk PE ini.
Makanya daripada terus menanggung kerugian akibat margin yang minus ini, banyak produsen memutuskan untuk memangkas kegiatan produksi mereka, dan menaikkan penawaran.
Nah, bagaimana kondisi harga PP dan PE ini kedepannya?
Menurut salah satu pedagang PP di China, akan makin banyak pabrik yang mengambil keputusan ini, sehingga kedepannya pasokan PP akan semakin terbatas, dan hal yang sama akan terjadi juga untuk pasar PE, kalau harga Nafta dan Olefin masih terus menanjak tinggi.
Banyak konsumen merespon kenaikan ini dengan melakukan transaksi pembelian saat ini untuk mengamankan pasokan mereka sebelum kenaikan harga semakin menggila.
Apalagi menjelang pertengahan tahun, dan melihat efek pandemi semakin mereda, banyak yang memperkirakan permintaan produk polimer akan semakin meningkat beberapa bulan terakhir ini.