JURNAL BISNIS | Perjalanan Panjang Toyota Kijang Innova

JURNAL BISNIS | Perjalanan Panjang Toyota Kijang Innova

Halo Sobat Prima Plastindo, tahukah Anda, kalau bulan Juni ini adalah bulan kelahirannya Toyota Innova atau dulu dikenal dengan nama Toyota Kijang?

Sejak diluncurkan 44 tahun lalu hingga sekarang, toyota kijang atau Innova sukses jadi merek lokal terbaik sektor MPV di Indonesia, berhasil menjadi salah satu ekspor andalan sektor industri otomotif nasional ke pasar global. Tidak heran kalau mobil ini mendapatkan predikat legenda hidup pasar otomotif Indonesia.

Jangan-jangan, anda sendiri juga sekarang ini punya atau pernah punya Toyota Kijang atau Innova? Nah, Seperti apa awal perjalanan Toyota Kijang hingga sukses seperti sekarang? Bagaimana sampai mobil ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia bahkan sampai dengan hari ini?

 

Awal Perjalanan Toyota Kijang

Perjalanan panjang Toyota Kijang bermulai pada tanggal 9 Juni 1977, tanggal Toyota Kijang pertama kali diluncurkan dan dipamerkan dalam arena Pekan Raya Jakarta pada tahun 1977.Toyota Kijang lahir hasil dari tantangan program pemerintah “Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna” (KNBS) yang diluncurkan pada masa pemerintahan presiden Soeharto pada awal 1970 yang bertujuan untuk menciptakan kendaraan komersil buatan dalam negeri dengan harga terjangkau, sehingga bisa memenuhi kebutuhan transportasi dan distribusi masyarakat umum.

Sebelum Toyota melahirkan Kijang, beberapa merek pabrikan mobil lainnya sebenarnya sudah berusaha lebih dulu menyambut tantangan program pemerintah ini, di antara lain ada Datsun, Volkswagen, dan juga General Motors.

 

Datsun Sena

Di tahun 1974, Datsun paling awal meluncurkan produk KNBS mereka, yang mereka beri nama Datsun Sena, dan terbilang sukses juga pada saat diluncurkan, karena PT. Indokaya, perusahaan yang menaungi merek Datsun saat itu, mampu memproduksi dan menjual 250 unit Datsun Sena per bulannya.

 

VW Mitra

Di tahun yang sama, VW berkolaborasi dengan PT Garuda Mataram Motor (GMM) dan PT Pindad, meluncurkan VW Mitra, yang dikembangkankan dari basis mobil VW EA489 Transporter. Tetapi sayang, penjualannya tidak terlalu bagus dan umurnya juga singkat, hanya sekitar 4 tahun saja, karena PT GMM dinyatakan pailit pada tahun 1979 dan produksi VW Mitra terhenti setelah menjual hanya 900 unit saja.

 

Vauxhall Morina

Di tahun 1976, PT Garmak Motor, pemegang merek General Motor di Indonesia, juga meluncurkan produk KNBS mereka, dengan nama Vauxhall Morina – ‘Morina’-nya sendiri adalah kependekan dari Mobil Rakyat Indonesia. Mobil bertampang kokoh seperti kendaraan militer ini dibanderol dengan harga Rp 1.250.000 pada saat diluncurkan. Terakhir, pada tahun 1977, barulah Toyota meluncurkan produk mobil KNBS mereka dengan menggunakan basis Toyota Tamaraw yang sudah lebih dulu diluncurkan di Filipina.

 

Antara Kijang dan Kancil

Sebenarnya saat itu ada 2 nama yang dipertimbangkan Toyota untuk produk mobil KNBS mereka, antara Kijang atau Kancil, tetapi akhirnya nama Kijang lah yang dipilih, karena nama kancil terlalu kental konotasi negatifnya, lagipula nama ‘Kijang’ ini juga bisa menjadi singkatan frasa ‘Kerjasama Indonesia dan Jepang’. Jadilah Toyota Kijang diluncurkan pada Juni 1977 dan dipamerkan bersama-sama dengan mobil-mobil setipe dari pabrikan lainnya, di arena Pekan Raya Jakarta yang dihadiri oleh Presiden Soeharto dan Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

 

1977
Penerimaan Awal Masyarakat kepada Toyota Kijang

Banyak masyarakat yang melihat Toyota Kijang ini untuk pertama kali menjulukinya dengan nama Kijang Buaya, karena bentuk bak terbuka dengan kap depan yang kalau dibuka seperti Buaya yang menganga. Toyota Kijang pun tidak serta merta langsung sukses menarik perhatian dari calon konsumennya, karena masyarakat Indonesia sudah terlebih dulu terbiasa dengan mobil pabrikan Eropa yang terkenal tangguh dan kokoh, sedangkan image mobil-mobil pabrikan Jepang lebih sering dipandang jelek dan rapuh, sehingga lebih sering dicap sebagai mobil-mobil “kaleng krupuk”.

Apalagi saat itu, di era 70-80an, mobil keluarga berbentuk minibus atau sedan lebih banyak diminati dan populer, sehingga banyak yang pesimis saat Toyota Kijang yang berbentuk pikap ini diluncurkan, mobil ini hanya akan berkutat jadi mobil angkut murah yang berumur pendek.

 

Toyota Kijang Melampaui Ekspektasi Pasar

Tapi rupanya kehandalan dan ketangguhan Toyota Kijang melampaui ekspektasi masyarakat saat itu, ditambah dengan desain kabin yang lapang, mampu menampung muatan yang banyak, lengkap dengan servis perawatan yang mudah dan murah, membuat Toyota Kijang ini sangat cocok memenuhi kebutuhan dan harapan kebanyakan masyarakat Indonesia.

 

Penjualan Terus Meningkat

Makanya tak heran, Toyota Kijang langsung laris manis di tahun pertama kiprahnya, dengan lebih dari 1.100 unit terjual ludes. Di tahun kedua, jumlah penjualannya bahkan naik 4 kali lipat, dengan 4.624 unit habis terjual, dan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.

 

1982
Generasi Kedua Toyota Kijang

Melihat sambutan dan antusiasme pasar terhadap mobil ini, akhirnya pada tahun 1982 Toyota meluncurkan Kijang generasi kedua dengan varian kabin tertutup, layaknya mobil minibus pada umumnya. Lucunya, generasi kedua Kijang ini kembali mendapat julukan dari masyarakat, kali ini julukan yang diberikan adalah ‘Kijang Doyok’, karena tampangnya mirip karakter Doyok yang mancung bibir dan giginya.

Meski begitu, inovasi ini membuat Toyota Kijang tidak lagi dikenal hanya sebagai kendaraan angkut untuk sayur mayur dan barang dagangan saja, tapi juga mulai dikenal sebagai mobil keluarga sampai hari ini.

 

Membuka Segmen MPV Indonesia

Langkah ini membuka segmen pasar baru untuk Toyota Kijang, karena dengan begitu Kijang mulai membuka pasar MPV (Multi Purpose Vehicle), dan sambutannya juga luar biasa baik. Apalagi sejak saingan langsung Toyota Kijang, yaitu Mitsubishi Colt T120, dihentikan produksinya, langkah dan jalan Toyota Kijang menguasai pasar MPV di Indonesia terbuka lebar tanpa ada lawan yang setara – minibus yang lain adanya yang berukuran lebih besar seperti Mitsubishi Colt L1300 atau lebih kecil seperti Suzuki Carry, Daihatsu Hijet, atau Daihatsu Zebra.

Berkat harga yang sangat bersaing, mesin yang bandel, pelayanan servis perawatan yang mudah, dan tanpa adanya saingan langsung, penjualan Toyota Kijang generasi kedua ini melesat naik dan menjadi pemimpin pasar di segmennya.

 

1986
Generasi Ketiga Toyota Kijang

Kesuksesan Toyota Kijang Generasi Kedua ini membuat Toyota terus melakukan penyempurnaan dan meluncurkan Toyota Kijang Generasi Ketiga pada tahun 1986, dengan design bodi yang lebih modern dan banyak lekukan, sangat berbeda dengan design kotak-kotak generasi sebelumnya.Saat itu, brand Kijang sendiri sudah tertanam kuat dalam benak banyak keluarga Indonesia, sehingga saat diluncurkan Kijang generasi ketiga ini, reaksi pasar sangat luar biasa, tidak sulit untuk produk baru ini untuk diterima masyarakat.

 

Pandangan Masyarakat kepada Toyota Kijang Berubah

Bahkan, generasi ketiga Kijang ini mendapat panggilan ‘Kijang Super’ oleh masyarakat Indonesia, berbeda dengan julukan-julukan sebelumnya yang terkesan menghina – kita bisa lihat bagaimana pandangan masyarakat sudah jauh berbeda dengan pada saat awal sekali Toyota Kijang diluncurkan. Generasi ketiga ini pun penjualannya jauh meninggalkan dua generasi sebelumnya, dengan mencatatkan penjualan sebanyak 492.123 unit selama 10 tahun dari 1986-1996, meninggalkan juga penjualan para pesaingnya saat itu, sehingga slogan Kijang ‘tiada duanya’ juga semakin tidak terbantahkan.

 

1996
Generasi Keempat Toyota Kijang

Setelah itu, Toyota Kijang berubah cukup drastis pada generasi Keempat, dengan bentuk yang jauh lebih mulus dan modern lagi, meninggalkan kesan kotak-kotaknya lebih jauh lagi, makanya tidak heran kalau di publik, Generasi Kijang ini dikenal dengan sebutan ‘Kijang Kapsul’. Generasi Keempat dari Toyota Kijang ini berjaya sepanjang tahun 1996-2004, dan dalam jangka waktu generasi ini, Toyota merayakan produksi mobil Toyota Kijang yang ke satu juta yang diberi nama Kijang Krista.

Toyota Kijang pun sukses membangun hubungan baik dengan para pelanggan setia dan komunitas-komunitas Kijang yang ada, sehingga tidak heran kalau Toyota Kijang memiliki fanbase yang kuat di Indonesia.

 

2004
Generasi Kelima Toyota Kijang Innova

Masuk 2004, Toyota merilis Generasi Kelima dari Kijang yang revolusioner, yang disebut dengan Kijang Innova, dengan bentukan yang dirombak habis dari generasi sebelumnya, mulai dari design, mesin, suspensi, kabin, dan lainnya mengalami perubahan dan penyempurnaan. Di generasi yang kelima ini, Toyota juga menaikkan segmen target pasar dari Kijang Innova ini ke menengah ke atas, berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya yang lebih menyasar ke menengah ke bawah, karena setahun sebelumnya Toyota meluncurkan Toyota Avanza yang akan menyasar pasar yang ditinggalkan Kijang Innova.

Strategi ini terbukti cukup berhasil mempertahankan kejayaan Kijang Innova di pasar otomotif Indonesia dan melahirkan Generasi Keenam yang meneruskan kejayaan legenda otomotif Indonesia tersebut sampai dengan hari ini.

 

Kunci Keberhasilan Toyota Kijang Innova

Apa sebenarnya kunci keberhasilan Toyota Kijang hingga bisa membuatnya bertahan lebih dari 40 tahun?

Menyesuaikan Kebutuhan Pasar

Menurut Kepala Riset Eternity Marketing Research Specialist, Eko Wahyu Utomo, keberhasilan Kijang di Indonesia ini tidak lepas dari proses inovasi yang terus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan tiap generasi. Pada awal diluncurkan, banyak orang Indonesia masih berjuang meningkatkan perekonomian keluarga mereka, sehingga generasi pertama diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan saat keluarga-keluarga di Indonesia mulai bertumbuh karena prinsip ‘banyak anak banyak rejeki’, Kijang meluncurkan generasi kedua yang bisa memuat seluruh anggota keluarga di dalamnya.

Begitu pula saat teknologi industri semakin maju dan tren design pasar otomotif semakin mengarah ke bentuk yang membulat, Toyota Kijang cepat beradaptasi dan melahirkan Kijang Super dan Kapsul. Dari tahun ke tahun, generasi ke generasi, Toyota Kijang terus bertransformasi secara evolutif sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, makanya tidak heran kalau Toyota Kijang bisa menjadi trendsetter di segmen MPV Indonesia.

Branding yang Berakar Kuat

Kunci keberhasilan lain lagi dari Toyota Kijang atau Innova saat ini adalah karakter dasarnya yang terus dipertahankan dengan kuat sebagai mobil keluarga. Branding ini tertanam kuat dalam benak masyarakat Indonesia turun-temurun, sehingga anak-anak yang dulu dibesarkan dengan Toyota Kijang Super atau Kapsul, pada saat mereka memliki keluarganya sendiri, pilihan mobilnya kembali jatuh ke Kijang Innova.

Responsif menghadapi perubahan pasar, tetapi tetap berakar kuat pada visi awal menjadi kunci keberhasilan Toyota Kijang Innova menjadi brand mobil MPV yang bisa terus bertahan dari sejak awal diluncurkan sampai dengan sekarang.

 

Penguasa Pasar MPV Medium Indonesia

Tidak hanya bertahan, penjualan Toyota Kijang terus memimpin, sampai-sampai tahun 2017 lalu, Toyota sudah berhasil memproduksi dan menjual 1.750.000 unit dalam pasar lokal Indonesia dan juga global, serta menguasai 97% pangsa pasar MPV medium sepanjang tahun 2019 kemarin. Kesuksesan yang luar biasa sekali!

 

Perjalanan Panjang Toyota Kijang Innova

Nah, kalau menurut Sobat PrimaPlastindo, apa lagi yang membuat Kijang Innova bisa sukses sampai sekarang? Atau apa yang Anda suka dari tiap generasi Toyota Kijang?



Whatsapp kami
1
Butuh Info?
Halo!
Butuh informasi harga biji plastik apa anda hari ini?